TUGAS
SISTEM
MANAJEMEN BASIS DATA
Laporan Praktikum XIII
"TRIGER"
Disusun oleh:
Renita
SI 12 B
12.12.0085
Blog: arenta12B.blogspot.com
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Tahun Ajaran
2012/2011
BAB I
SOAL DAN PERMASALAHAN
SOAL / PERMASALAHAN
1. Pengertian Trigger ?
2. Trigger Timing dan Macamnya ?
3. Alasan Penggunaan trigger?
4. Ketentuan untuk tidak menggunakan trigger?
BAB II
LANDASAN TEORI
1.) Definisi Trigger
Trigger dapat didefinisikan sebagai
sebuah kumpulan aksi yang akan dijalankan jika terjadi sebuah peristiwa yang
lain. Selain itu, Trigger merupakan respon otomatis yang dijalankan saat sebuah
tindakan spesifik dilakukan.
Trigger merupakan perintah SQL yang melekat/menempel pada perintah SQL
yang lain.
Trigger terdapat 2 jenis :
1. Application Trigger
Yang dimana tigger tersebut akan teraktivasi ketika terjadi suatu event pada sebuah
aplikasi tertentu
2. Database Trigger
Yang dimana trigger tersebut akan teraktivasi ketika terjadi suatu data event(operasi
DML(INSERT, UPDATE, DELETE)) atau system event (logon or shutdowm) pada
sebuah schema atau database dan untuk selanjutnya kita akan membahas tentang
trigger ini
TRIGGER TIMING
Terdapat 3 waktu untuk sebuah trigger teraktivasi :
BEFORE
Dimana sebuah trigger akan teraktivasi sebelum terjadinya proses DML pada tabel
AFTER
Dimana sebuah trigger akan teraktivasi setelah terjadinya proses DML pada tabel
INSTEAD OF
Trigger yang hanya berfungsi pada VIEW dan biasanya digunakan untuk mengUpdate
data pada view kompleks
a. Alasan Penggunaan Trigger
1. Memaksakan Penerapan
Business Rule
Business rules (aturan-aturan dalam proses bisnis) dapat dipaksakan
terjadi tanpa harus bergantung pada pengembang aplikasi.
Contoh : STOK Barang.
2. Melindungi Integritas Data
Apabila database telah diset
dengan baik dan terencana, termasuk di dalamnya mengenai rancangan relasi
tabel, maka akan timbul masalah baru
dalam pengembangan aplikasi. Masalah tersebut adalah integritas data yang harus
dijaga yang harus dijaga dengan baik agar perancangan yang telah dikembangkan
tidak sia-sia. Dalam hal ini trigger menjadi aktor utama dalam proses
perlindungan integrasi data tersebut.
Contoh : STATUS mahasiswa.
3. Mengeksekusi Perintah
Tambahan
Perintah tambahan dalam
trigger umumnya dibuat dengan memanfaatkan fasilitas CLR (Common Language
Runtime).
Contoh : Pengiriman Email
peringatan.
b.
Ketentuan dan
Kondisi yg. Disarankan untuk Tidak Menggunakan TRIGGER
1. Trigger menjadi sebuah
object yang tersembunyi (Hidden) dalam database. Jika seorang pengembang
bukan orang yang rajin membuat dikumentasi, disarankan untuk tidak
mengimplementasikan Trigger.
2. Usahakan untuk membuat
trigger yang tidak membutuhkan waktu lama dalam proses eksekusinya.
3. Jika business rule telah
terpenuhi dengan adanya Constraint, maka disarankan untuk tidak lagi
menggunakan trigger.
BAB IV
KESIMPULAN
Trigger adalah sebuah kumpulan aksi yang akan dijalankan jika terjadi sebuah peristiwa yang
lain. Selain itu, Trigger merupakan respon otomatis yang dijalankan saat sebuah
tindakan spesifik dilakukan.