TUGAS
SISTEM
MANAJEMEN BASIS DATA
Laporan Praktikum XII
“
FUNCTION, STORE
PROCEDURE,
& TRIGGER”
Disusun oleh:
Renita
SI 12 B
12.12.0085
Blog: arenta12B.blogspot.com
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Tahun Ajaran
2012/2011
BAB I
SOAL DAN PERMASALAHAN
SOAL / PERMASALAHAN
1.
Definisi Function?
2.
Definisi
Stored Procedure?
a. Karakteristik
Stored Prosedure?
b. Fungsi Stored
Procedure?
c. Jenis Stored
Procedure?
3.
Definisi
Trigger?
a. Alasan Penggunaan
Trigger?
b.
Ketentuan dan kondisi yang yang disarankan untuk tidak menggunakan Trigger?
c. Jenis Trigger
4.
Langkah-langkah apa saja yang
dilakukan pada kegiatan praktikum ke XII?
BAB II
LANDASAN TEORI
1.)
Definisi Function
Function adalah jenis PL/SQL block yang
menghasilkan satu nilai. Secara umum, function digunakan melakukan perhitungan,
mengecek eksistensi dan kevalidan suatu data. Function bisa dilibatkan dalam
expresi. Function bisa disimpan dalam database sebagai object schema, sehingga
suatu function bisa digunakan berulangkali tanpa harus melakukan parsing dan compile
ulang.
Ø Built-in Function /
System Function
Oracle memiliki built-in function
yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan penyusunan query. Built-in function
tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
-
Aggregate Function
-
Date and Time Function
-
Mathematical Function
-
String Function
Ø User Defined
Function (UDF)
Di dalam Oracle terdapat
pengembangan SQL lainnya, yaitu User Defined Function (UDF). UDF merupakan Function yang dibuat /
didefinisikan oleh pengguna basis data.
User Defined
Function (UDF). UDF merupakan Function
yang dibuat / didefinisikan oleh pengguna basis data.
Parameter yang berlaku pada function hanya
parameter IN
Sintaq Dasar :
2.) Definisi Stored procedure
Stored procedure merupakan
sekumpulan perintah-perintah SQL yang
tersimpan dengan nama tertentu
dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah
sub program yang tersimpan di database. Stored Procedure
sangat mirip dengan prosedur atau rutin pada berbagai bahasa
pemrograman.
a. Karakteristik Stored Prosedure
1. Menerima parameter sebagai input dan mengembalikan
nilai-nilai dalam bentuk parameter output kepada yang memanggilnya.
2. Mengandung perintah-perintah program yang melakukan
operasi didalam database, termasuk memanggil prosedur lainnya.
3. Mengembalikan suatu nilai status pada pemanggilnya
untuk mengindikasikan kesuksesan atau kegagalan prosedur dan alasan mengapa prosedur
tersebut gagal.
b. Fungsi Stored Procedure
Keuntungan menggunakan
stored Procedure (menyimpan
kode program di database) dibandingkan dengan menyimpan kode program di aplikasi adalah :
1. Pemrograman menjadi lebih
modular
2. Mengurangi lalu lintas
jaringan
3. Dapat digunakan untuk
mekanisme keamanan basis data
c. Jenis Stored Procedure
Stored Procedure dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. User Defined (Buatan
Developer)
2. System Stored Procedure
(Built-in)
3.) Definisi Trigger
Trigger dapat didefinisikan sebagai
sebuah kumpulan aksi yang akan dijalankan jika terjadi sebuah peristiwa yang
lain. Selain itu, Trigger merupakan respon otomatis yang dijalankan saat sebuah
tindakan spesifik dilakukan.
Trigger merupakan perintah SQL yang melekat/menempel pada perintah SQL
yang lain.
a. Alasan Penggunaan Trigger
1. Memaksakan Penerapan
Business Rule
Business rules (aturan-aturan dalam proses bisnis) dapat dipaksakan
terjadi tanpa harus bergantung pada pengembang aplikasi.
Contoh : STOK Barang.
2. Melindungi Integritas Data
Apabila database telah diset
dengan baik dan terencana, termasuk di dalamnya mengenai rancangan relasi
tabel, maka akan timbul masalah baru
dalam pengembangan aplikasi. Masalah tersebut adalah integritas data yang harus
dijaga yang harus dijaga dengan baik agar perancangan yang telah dikembangkan
tidak sia-sia. Dalam hal ini trigger menjadi aktor utama dalam proses
perlindungan integrasi data tersebut.
Contoh : STATUS mahasiswa.
3. Mengeksekusi Perintah
Tambahan
Perintah tambahan dalam
trigger umumnya dibuat dengan memanfaatkan fasilitas CLR (Common Language
Runtime).
Contoh : Pengiriman Email
peringatan.
b.
Ketentuan dan
Kondisi yg. Disarankan untuk Tidak Menggunakan TRIGGER
1. Trigger menjadi sebuah
object yang tersembunyi (Hidden) dalam database. Jika seorang pengembang
bukan orang yang rajin membuat dikumentasi, disarankan untuk tidak
mengimplementasikan Trigger.
2. Usahakan untuk membuat
trigger yang tidak membutuhkan waktu lama dalam proses eksekusinya.
3. Jika business rule telah
terpenuhi dengan adanya Constraint, maka disarankan untuk tidak lagi
menggunakan trigger.
c. Jenis Trigger
1. DDL Trigger
Trigger yang diimplementasikan ke dalam perintah SQL jenis DDL
diantaranya : Create, Alter, Grant, Deny, Revoke, Update Statistics, Drop.
2. DML Trigger
3 perintah SQL jenis DML yang mampu menerima Trigger, yaitu : Insert,
Update, Delete
BAB IV
KESIMPULAN
Function digunakan
melakukan perhitungan, mengecek eksistensi dan kevalidan suatu data. Function bisa
dilibatkan dalam expresi.
Stored procedure merupakan
sekumpulan perintah-perintah SQL yang
tersimpan dengan nama tertentu
dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai
sebuah sub program
Trigger merupakan perintah SQL yang
melekat/menempel pada perintah SQL yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Materi
Function, Stored Procedure, &
Trigger dari Ibu Tri Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar