Sabtu, 02 Februari 2013

Praktikum 12



TUGAS
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Laporan Praktikum XII
                              “ FUNCTION, STORE PROCEDURE, & TRIGGER




Disusun oleh:
 Renita
 SI 12 B
 12.12.0085
Blog: arenta12B.blogspot.com


STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Tahun Ajaran 2012/2011
BAB I
 SOAL DAN PERMASALAHAN

          SOAL / PERMASALAHAN


1.        Definisi Function?
2.        Definisi Stored Procedure?
a. Karakteristik Stored Prosedure?
b. Fungsi Stored Procedure?
c. Jenis Stored Procedure?
3.        Definisi Trigger?
a. Alasan Penggunaan Trigger?
b. Ketentuan dan kondisi yang yang disarankan untuk tidak menggunakan Trigger?
c. Jenis Trigger
4.        Langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada kegiatan praktikum ke XII?







BAB II
LANDASAN TEORI

1.) Definisi Function
                    
Function adalah jenis PL/SQL block yang menghasilkan satu nilai. Secara umum, function digunakan melakukan perhitungan, mengecek eksistensi dan kevalidan suatu data. Function bisa dilibatkan dalam expresi. Function bisa disimpan dalam database sebagai object schema, sehingga suatu function bisa digunakan berulangkali tanpa harus melakukan parsing dan compile ulang.

Oracle memiliki 2 jenis Function, yaitu :

Ø  Built-in Function / System Function
Oracle memiliki built-in function yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan penyusunan query. Built-in function tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
-         Aggregate Function
-         Date and Time Function
-         Mathematical Function
-         String Function

Ø  User Defined Function (UDF)
Di dalam Oracle terdapat pengembangan SQL lainnya, yaitu User Defined Function  (UDF). UDF merupakan Function yang dibuat / didefinisikan oleh pengguna basis data.            
User Defined Function  (UDF). UDF merupakan Function yang dibuat / didefinisikan oleh pengguna basis data.
Parameter yang berlaku pada function hanya parameter IN
             
            Sintaq Dasar :


                


2.) Definisi Stored procedure

Stored procedure merupakan sekumpulan perintah-perintah SQL yang tersimpan dengan nama tertentu dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah sub program yang tersimpan di database. Stored Procedure sangat mirip dengan prosedur atau rutin pada berbagai bahasa pemrograman.
                 
a. Karakteristik Stored Prosedure
1.      Menerima parameter sebagai input dan mengembalikan nilai-nilai dalam bentuk parameter output kepada yang memanggilnya.
2.      Mengandung perintah-perintah program yang melakukan operasi didalam database, termasuk memanggil prosedur lainnya.
3.      Mengembalikan suatu nilai status pada pemanggilnya untuk mengindikasikan kesuksesan atau kegagalan prosedur dan alasan mengapa prosedur tersebut gagal.

b. Fungsi Stored Procedure
Keuntungan menggunakan stored Procedure (menyimpan kode program di database) dibandingkan dengan menyimpan kode program di aplikasi adalah :
1.      Pemrograman menjadi lebih modular
2.      Mengurangi lalu lintas jaringan
3.      Dapat digunakan untuk mekanisme keamanan basis data
                   
c. Jenis Stored Procedure
Stored Procedure dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1.      User Defined (Buatan Developer)
2.      System Stored Procedure (Built-in)

3.) Definisi Trigger

                                 
Trigger dapat didefinisikan sebagai sebuah kumpulan aksi yang akan dijalankan jika terjadi sebuah peristiwa yang lain. Selain itu, Trigger merupakan respon otomatis yang dijalankan saat sebuah tindakan spesifik dilakukan.
Trigger merupakan perintah SQL yang melekat/menempel pada perintah SQL yang lain.

a.  Alasan Penggunaan Trigger        
1.      Memaksakan Penerapan Business Rule
Business rules (aturan-aturan dalam proses bisnis) dapat dipaksakan terjadi tanpa harus bergantung pada pengembang aplikasi.
           Contoh : STOK Barang.
2.      Melindungi Integritas Data
Apabila database telah diset dengan baik dan terencana, termasuk di dalamnya mengenai rancangan relasi tabel, maka akan timbul masalah  baru dalam pengembangan aplikasi. Masalah tersebut adalah integritas data yang harus dijaga yang harus dijaga dengan baik agar perancangan yang telah dikembangkan tidak sia-sia. Dalam hal ini trigger menjadi aktor utama dalam proses perlindungan integrasi data tersebut.
           Contoh : STATUS mahasiswa.
3.      Mengeksekusi Perintah Tambahan
Perintah tambahan dalam trigger umumnya dibuat dengan memanfaatkan fasilitas CLR (Common Language Runtime).
          Contoh : Pengiriman Email peringatan.

b. Ketentuan dan Kondisi yg. Disarankan untuk Tidak Menggunakan TRIGGER 
1.      Trigger menjadi sebuah object yang tersembunyi (Hidden) dalam database. Jika seorang pengembang bukan orang yang rajin membuat dikumentasi, disarankan untuk tidak mengimplementasikan Trigger.
2.      Usahakan untuk membuat trigger yang tidak membutuhkan waktu lama dalam proses eksekusinya.
3.      Jika business rule telah terpenuhi dengan adanya Constraint, maka disarankan untuk tidak lagi menggunakan trigger.

c. Jenis Trigger
1.      DDL Trigger
Trigger yang diimplementasikan ke dalam perintah SQL jenis DDL diantaranya : Create, Alter, Grant, Deny, Revoke, Update Statistics, Drop.
2.      DML Trigger
3 perintah SQL jenis DML yang mampu menerima Trigger, yaitu : Insert, Update, Delete









BAB IV
 KESIMPULAN

Function digunakan melakukan perhitungan, mengecek eksistensi dan kevalidan suatu data. Function bisa dilibatkan dalam expresi.
Stored procedure merupakan sekumpulan perintah-perintah SQL yang tersimpan dengan nama tertentu dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah sub program
Trigger merupakan perintah SQL yang melekat/menempel pada perintah SQL yang lain.
















DAFTAR PUSTAKA

Materi Function, Stored Procedure,  & Trigger dari Ibu Tri Astuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar